Cerpen Karangan: A Hardiyanti Kahar
Uh… mama pasti bakal ngomel lagi kalau tahu anak semata wayangnya pacaran, di usiaku yang menginjak 17 tahun ini aku selalu menunggu datangnya panggeran. Aku selalu berharap memiliki kekasih seperti sahabatku liana yang sudah 3 kali pacaran. Apalagi liana adalah sahabatku dari smp. Awal pertama kali kami berteman karena sama-sama dihukum karena telat masuk kelas.
Hari ini liana mengajakku ku ke rumahnya yang ada di kelapa gading. sesampainya di rumah liana aku langsung masuk ke dalam, liana membuka pintu tapi heran pintu rumah tak terkunci apa ada maling. fikirku dan liana dari kamar tamu terdengar suara orang mandi mungkingkah itu orang lain di rumah ini tapi siapa?
Liana masuk dan betapa terkejutnya ia melihat kaos cowok berwarna biru sedangkan ia tak punya kakak cowok. tak lama seorang cowok keluar masih dengan handuk hijau di pakaianya.
“haaaa…” teriak liana, sontak aku juga ikut masuk ke dalam
Liana, memperhatikanku dan sontak handuk cowok itu jatuh dan liana ikut keluar termasuk aku.
“itu siapa li?” tanyaku penasaran.
“oh… anjr*t gue lupa itu kakak sepupu gue dari bandung namanya kak billy yah nama panjangnya billy Davidson anak om gue… yah gak nggak usah difikirin yuk ke kamar gua aja” ajak liana, aku sedikit menarik nafas lega. karena cowok itu masih sepupuan sama sobatku ini liana.
Liana menunjukkan kamarnya, terkagetnya aku ketika terpampang wajah personil one direction. ada harry, liam, nail, zain, beberapa poster one direction sempat membuatku sedikit terganga karena ketampanan mereka yang membuatku tak berhenti menatap ke arah poster one direction.
“li, ini one direction semua, nggak salah kok lo nggak pernah ngomong sih kalau lo ngefans sama one direction personil favorit lo siapa li?” tanyaku penasaran mendengar cerita liana.
“zayn Malik lah… soalnya dia itu keren arab-arab gimana gitu” tukas liana.
Suara ketukan membuat liana berhenti dan membuka pintu. itu pasti billy, karena billy lah yang sedang ada di rumah liana saat ini.
Billy masuk dengan rambut yang masih sedikit basah tapi senyumnya masih mempesona dan rupawan. ia menyapa lembut kami dan ia memberi tahu sesuatu kalau ia mau ke supermarket membeli makanan sebentar dan minta untuk titip rumah sebentar. pesan itu langsung diterima betul oleh liana, gadis berambut pendek bergaya bob itu.
“gue titip rumah ya li, soalnya gue mau ke supermarket mau beli makanan gitu” jawab kakak sepupu liana santai.
“iya emang mama kemana lagi?, Arisan yah?” Tanya liana.
“iya tuh tahu kemana bilangnya sii\h pergi gak tahu kemana eh.. ada temannya siapa tuh cakep juga kenalin donkz” jawab kak billy
“oh ya gue kenalin yah.. namanya Areta, udah kan kenalannya” namun kak billy sepertinya tak pernah melepaskan gemgaman itu hingga liana bertindak. dan ia melepaskan gemgaman itu dan kak billy mulai pergi. ada rasa yang mengganjal ketika melepas kak billy pergi semenjak hari itu aku mulai sering kepo dan sedikit bertanya mengenai kak billy Apa hobinya dan apa ia sukai kelihatannya liana mulai curiga dan sejak hari itulah aku mulai penasaran dengan sepupu liana itu. pernah suatu ketika sepupu liana datang ke sekolah dan ia membawa baju seragam olahraga liana yang ketinggalan dan aku juga berada di sana. wah.. herannya lagi kak billy, langsung mengerling pandang ke Aku.
Uh.. kutarik nafasku dalam-dalam tapi apalah daya aku tak bisa menahan nafasku. saat kak billy menyapaku dengan senyumannya yang membuat jantung tak bergetar.
“hay Areta” jawab kak billy tersenyum.
“hay juga kak billy, baik banget siih pake ngantarin pakaian liana yang ketinggalan lagi salut deh sama kakak yang baik, perhatian lagi..” pujiku.
“iya makasih ret, nomor telpon kamu berapa biar aku bisa hubungin kamu kalau ada apa-apa” ujar kak billy.
“Modus tuh biar bisa deket sama kamu modus tuh jangan mau dia anaknya play boy lo di kampusnya.. yang dulu” jawab liana memprovokatori.
“Bohong tuh dianya ajah tuh yang playgirl gue denger gossip dari mamanya yang cerita kalau ada cowok yang nggak habis-habisnya ke rumah kalau weekend tiba” ujar kak billy.
“Tau dari mana ih.. gossip tuh gossip kan mending lo ke kampus giiih” akhirnya kak billy memutuskan ke kampus dengan motor sportnya.
Semenjak Hari itulah kita jadi akrab dan sering sms-smsaan. dan nggak ada jarak lagi di antara kami. tapi liana, sepertinya menentang hubungan kami. ada apa ini liana kok mulai ikut campur seperti waktu aku ngobrol sama kak billy liana pakai tutup telponnya bilangnya sudah malam. Aneh kan, Stress lagi.
Hari ini kak billy ngajakkin aku Malam mingguan dan kak billy ngajakkin aku ke kafe pada Malam itu. dan ia mengajakku ke tempat yang sangat indah dipenuhi sejuta lampion dan seseorang memainkan biola lagu Bruno mars just the we you are mengalun merdu kak billy mengengam kedua jemariku. jantungku berdegup sangat kencang tepat ketika pertama kali melihatnya.
“gue pengen ngomong ini ret, perbedaan di antara kita memang banyak perbedan usia tapi aku mau kamu tahu kalau itu semua nggak penting karena aku suka sama kamu sejak pertama aku kenal sama kamu di rumah liana” aku bingung mau menjawab Apa. Apalagi saat liana datang ke tempat kami makan.
Liana menatapku dengan muka bersalah sekaligus ada rasa tak tega terpancar di wajahnya. saat ia menatapku dan aku semakin Heran. ia tiba-tiba mengeluarkan airmata di pelipis wajahnya. airmata itu tak jua henti dan aku langsung bertanya pada liana dan ia menjawab sesuatu yang tak kuduga.
“li,ada apa?” tanyaku pada liana.
“Aku minta maaf sama kamu soalnya aku sempet ngelarang kamu buat deket sama kakak sepupu Aku soalnya mama kamu pernah ngasih tahu aku kalau kamu sering Keluar malam dia takutnya kamu pacaran dan nilai kamu bakalan menurun karena cowok…” jawab Liana memelukku.
“jadi ini semua karena mama aku kenapa kamu nggak pernah cerita sih aku juga gak akan Marah kok jadi kamu bantu aku ajah buat rahasian ini dari mama please yah li! dengan Mata-mata berbinar berbinar. aku melepaskan pelukan sahabatku satu ini. aku tersenyum sambil menatapnya. lalu liana menuju ke Arah kak Billy, lalu dia mempersatukan kami dan tangan kami semakin menyatu
“gue nggak tega misahin kalian berdua.. sekuat-sekuatnya gue misahin kalian berdua kalian berdua bakalan nggak akan terpisahkan”
Sepulang dari kafe aku langsung minta pulang diantar liana. dan sesampainya di Rumah mama dengan Cemasnya menunggu ketika melihatku pulang dengan basah kuyup aku langsung masuk ke dalam bersama liana. aku bersyukur muka mama berubah jadi nggak cemas apalagi pas dia Lihat Aku pulang bareng liana.
“jadi bener kamu pergi ke rumah liana kerja Tugas Aduh syukurlah soalnya ini uda jam sepuluh malam kamu belum juga balik sayang” aku mencoba tenang karena ada liana yang membuat mama nggak marah.
“iya tante maaf kitanya Lama tahu sendiri rumah aku jauh tante mana Hujan lagi” jawab liana masuk setelah itu liana memutuskan pulang Setelah hujannya deras.
Semalaman ini aku gak tahu mesti mikirin apa di otakku semuanya buntu apa aku bohong lagi demi kak billy. setelah hari itu aku makin berani bohong di depan mama termasuk hari ini aku bohong dan aku langsung bohong di depan mama pagi ini. Aku cerita ke mama di meja makan kalau aku mau ngerjain tugas seni di rumah liana ada temen-temen juga. kelihatannya mama setuju dan jangan sampai kesorean juga. aku mengangguk saja soalnya aku mau jalan bareng gitu sama kak billy, maklum baru pertama kali ini juga aku pacaran. semenjak mama cerai sama papa yang ketangkep selingkuh mama terpaksa tuh sok sibukkin diri bekerja. apalagi ia kerja di sebuah perusahaan kosmetik.
“ma.. jadi aku ada tugas gitu bikin prakarya sama temen-temen juga di rumah liana kok.. cewek semua bisa yahh ma..!”
“bisa Asal pulangnya jangan sampai sore yah ngerti mama izinin” Aku langsung mengecup pipi mama.
“iya ma aku berangkat ke sekolah dulu ya ma…!” aku langsung menuju ke sepedaku dan kukayuh sepadaku menuju sekolah yang mungkin jaraknya sedikit jauh dari rumah tapi aku kuat lah toh aku sudah biasa juga.
Sesampainya di depan kelas Aku langsung menghampiri liana. kami langsung ngobrol berdua. dan dia cerita soal gebetannya dia anak kelas 8 kalau dia tuh putus karena katanya sih dia udah jadian selama beberapa bulan ini dan dia baru cerita sekarang. Mendengar Cerita miris itu Aku pun langsung takut itu akan terjadi padaku. karena liana bilang kalau billy tuh play boy di kampusnya yang dulu.
“kamu sabar yah li” jawabku menangkan liana.
“gimana mau sabar kalau tadi gue lihat dia jalan Bareng sama Tyiana anak pmr itu di kantin trus dia mutusin gue Cuma karena anak pmr itu…!”
“so nggak perlu galau lagi gue pernah kali ngerasiin jomblo malah hampir bertahun-tahun lagi…!” jawabku pada liana. liana langsung memelukku.
Sepulang sekolah Aku menunggu jemputanku kak billy, akhirnya tak lama kak billy datang juga. Aku langsung pamit ke liana.
“Aku pamit ya li..” ujarku pada liana.
“ya, tapi lo hati-hati yah kalau kak billy bawa motor suka ngebut lo bisa bisa ditilang lagi…” jawab liana tertawa.
“Ngga bakalan lagi palingan juga gue gak ditilang sama polisi palingan Cuma Hati dia yang gue tilang kok biar nggak kemana-mana lari-lari gitu Maksudnya..!” ujarnya sedikit gombal
“Apaan sih kamu nggak lucu gombalnya!” kataku sambil memakai helm pink itu di kepalaku.
Di tengah perjalanan aku bertanya ke billy tentang Arti kesetian ke billy namun kak billy hanya manggut-manggut saja. akhirnya kita mampir di kafe itu dan kita duduk disana. betapa terkejutnya saat aku melihat mama bersama relasinya sedang meeting disini aku bersembunyi di balik buku menu itu. billy memperhatikan gerak-gerikku.
“Lo kenapa areta… ada apaan siih?” jawab kak billy bingung.
“nyokap gue disini dia lagi meeting gue takut dia mergokkin kita..!”
Mama sepertinya belum melihat kita tapi setelah kita keluar mama menangkap sikap gerak-gerikku yang aneh karena ia yakin itu dia bahkan tahu cara jalanku dan caraku bersikap karena sejak aku kecil dialah yang mengasuhku.
“Tunggu bentar pak meetingnya kita boleh kita undur dulu saya mau kesana dulu..”
“baik bu…” akhirnya mama menuju ke arahku yang buru-buru menuju ke arah motor. mama terkaget dan ia langsung Menamparku. dengan tegas mama marah padaku. aku menangis airmataku seketika jatuh.
“jadi ini alasan kamu bohong sama mama kamu pacaran mama nggak nyangka kamu tega ngebohongin mama ayo kita pulang” mama memperlihatkan muka marah di depan kak billy mama yang saat itu diam dan sedikit bungkam mungkin kaget oleh sikap mama. akhirnya mama memutuskan membatalkan meeting dan mama menarikku pergi.
“Tante saya bisa jelasin masalah ini…” jawab kak billy melarai permasalahan ini lalu mama memanggil pak sujono supir pribadi mama mengantar kami pulang, mama kecewa karena kepercayaan yang diberikan mama aku langgar. aku pernah berjanji untuk nggak pacaran dulu sebelum waktunya tiba. harusnya aku lebih memetingkan urusan sekolah ketimbang pacaran hingga Akhirnya mama tahu juga semuanya kalau memiliki pacar. Aku memang bukan bermaksud ingin bohong tapi ini salah satu caraku untuk bisa ketemu sama kak billy. mama, sangat marah hingga mengurungku di kamar.
“pokoknya kamu nggak boleh keluar kamar sebelum waktunya” aku langsung masuk ke kamar yang dikunci mama.
“Baik kalau itu mau mama!!!” Aku melihat sekeliling kamarku dan aku melihat jendela kamarku aku mencoba menulis surat buat mama kutaruh di atas meja rias lalu aku pun turun lewat jendela pada malam itu dengan lompat tanpa menggunakan apapun. aku langsung lari walau pantatku sedikit sakit aku mencoba lewat pintu belakang.
“yes berhasil sekarang ke rumah Liana” Aku menuju ke rumah liana dengan sepedaku dan aku langsung pergi menuju ke rumah liana malam-malam, liana melihatku basah kuyup sama ketika dia datang ke rumahku pada waktu itu. Aku senang karena dia mau menerimaku.
“oh.. areta yuk masuk kok lo bisa basah kuyup gitu sih tahu gak kak billy lagi galau baru pertama kali ini dia galau tapi dia udah tidur kok gue tahu kok ceritanya dari kak billy, barusan dia cerita” Tanya liana tersenyum.
“Mending elo ngga usah cerita kalau gue disini soalnya gue nggak mau ngenganggu jam tidur dia..!”
liana, masuk dan mengajakku tidur bareng di kamarnya yang lumayan bwat tidur berdua sudah cukup kok.
Keesokan paginya..
Mama kaget tak menemukanku di kamar dan ia hanya melihat secarik kertas putih berisikan surat. Mama lalu membacanya dengan seksama. perlahan mama mulai mengerti isinya bahwa anaknya butuh hal kebebasan termaksud dalam hal urusan Asmara karena anaknya sudah gede ngga perlu lagi dikekang karena Trauma masa lalu.
Dear mama..
Ma, aku ini anak semata wayang mama wajar kalau aku mulai mengenal cinta. Aku tahu ada alasan lain mama mengekang Aku bwat pacaran yaitu karena mama nggak mau kan aku ngerasaiin sakit seperti yang dulu mama pernah rasain. disakitin papa, dikhianatin bahkan sampai harus berpisah. itu mama yang ngerasaiin kan. Tapi aku belum tentu ma lagipula dia baik kok nggak percaya dia itu sebenarnya sepupunya Liana. ma aku bukan anak kecil yang masih umur 6 tahun yang mama bisa larang-larang untuk tidak mengenal cinta. untuk itu ma aku memutuskan pergi jika itu menjadi terbaik ma untukku dan untuk mama juga. semoga mama sadar dan mengerti bahwa masa lalu itu akan selamanya nggak sama ma tergantung kitanya saja yang mencobanya.
Salam sayang
Areta puspita sari
Mama langsung meneteskan airmata dan mencari keberadaanku dan dia yakin aku di rumah Liana, mama langsung meluncur dengan mobil sedan viosnya ke rumah Liana. pagi pagi sekali mama datang ke rumah Liana hari minggu. mama langsung memencet bel dan liana, membuka pintu betapa terkejutnya ia melihat mamaku datang ke rumah liana.
“Tante..” sambil gemetaran.. liana mencoba tersenyum.
“iya tante mau nanya soal areta..” jawab mama.
“iya boleh silakan..!” ujar liana menyuruh mama masuk.
“Semalam areta kemari nggak liana soalnya dia susah dihubungin mana henponnya gak dibawa dia Cuma ninggalin secarik kertas..!” betapa terkejutnya mama saat melihatku ngobrol bareng tertawa lepas bareng kak billy di ruang Tamu.
Aku langsung bangkit dan mama menatapku sambil menangis lalu memelukku. ada yang aneh dengan mama tidak seperti biasanya.
“Maafin mama, mama Cuma ga pengen itu terulang lagi kamu sakit hati dan kamu nggak fokus sama pelajaran kamu karena sebentar lagi kamu mau lulus sma dan melanjutkan kuliah sayang kamu kan sudah mau kuliah..!” jawab mama penuh deraian Airmata.
“nggak ma aku pasti fokus kok sama pelajaran dan itu pasti nggak bakalan terjadi mama harus percaya sama Anaknya!”
Tak lama aku dan mama duduk sambil tertawa dan bercanda itu dia pengalaman ku so berakhir happy ending kan. ternyata kita nggak perlu bohong demi pacar pada intinya ketahuan juga sama orangtua sendiri percayalah bahwa apapun yang terjadi orangtua pasti ngerti kok kemauan anaknya. so when in love knows that she has to think what mother says it’s for mother the good of you too as a child who was given the responsibility of carrying the load.
SELESAI
0 komentar:
Posting Komentar